Keutamaan Berqurban

0
218

AG. Prof. Dr. H. Muh. Faried Wadjedy, Lc., MA.

Berkurban adalah suatu bentuk kesyukuran hamba kepada Allah atas nikmat yang banyak yang didapatkannya dalam bentuk penyembelihan hewan kurban sebagai aplikasi dari perintahNya yang bernilai “kurban” (pendekatan diri) kepadanya.

Dalam surat Al Kautsar Allah berfirman:

اِنَّاأَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَر، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Terjemahnya:

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.

Menurut Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَانَبَدَأُبِهِ فِى يَوْمِنَاهَذَاأَنْ نُصَلَّي ثُمَّ نَرْجِعُ فَنَنْحَرُ

Artinya:
Sesunguhnya kegiatan pertama kita hari ini adalah shalat kemudian kita kembali melaksanakan penyembelihan.

Menurut riwayat Abu Daud, Ibnu Majah dan Al Hakim, sahabat-sahabat Rasulullah pernah berkata:

يَارَسُوْلَ اللهِ، مَاهَذِهِ الْأَضَاحِى ؟ قَالَ : سُنَّةُ أَبِيْكُمْ إِيْرَاهِيْمَ صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ قَالُوْافَمَالَنَافِيْهَا؟ قَالَ : بِكُلِّ شَعْرَةٍ حَسَنَةٌ.

Artinya:
Ya Rasulullah, apakah sebenarnya berkurban ini?

Beliau menjawab: Ini adalah ikutan kepada Nabi Ibrahim AS.

Mereka lalu berkata: apa manfaat buat kita?

Rasul menjawab: kalian akan mendapatkan pahala sebanyak jumlah lembar bulu hewan kurbanmu.

Menurut riwayat Al Bazzar dan Ibnu Hibban Rasulullah saw bersabda kepada putrinya Fatimah R.A:

فَإِنَّ لَكِ بِأَوَّلِ قَطْرَةٍ تَقْطُرُمِنْ دَمِهَاأَنَ يُغْفَرَلَكَ مَاسَلَفَ مِنْ ذُنُوْبِكَ، قَالَتْ يَارَسُوْلَ اللهِ، اَلَنَاخَاصَةً اَهْلِ الْبَيْتِ، أَوْلَنَاوَاِلْمُسْلِمِيْنَ؟ قَالَ : بَلْ لَنَاوَلِلْمُسْلِمِيْنَ.

Artinya:
Sesungguhnya sejak tetesan pertama dari darah kurbanmu, kamu mendapatkan ampunan atas dosa-dosamu yang terdahulu.

Fatimah berkata: wahai Rasulullah ; Apakah hal itu khusus buat kami Ahlul Bait, ataukah buat kami dan kaum muslimin?

Beliau mejawab: buat kami dan juga buat kaum muslimin.

Menurut riwayat At Thabrani, Rasulullah bersabda:

مَنْ ضَحَّى طَيِّبَةً تَفْسُهُ لِأضْحِيَتِهِ، كَانَتْ لَهُ حِجَابًامِنَ النَّارِ.

Artinya:
Barang siapa berkurban dengan segala kerelaan hati, maka kurbannya itu menjadi hijab (tirai) buatnya dari api neraka.

Rasulullah pernah bersabda:

أَلَاإِنَّ الْأُضْحِيَةَ مِنَ الْاَعْمَالِ الْمُنْجِيَةِ، تُنْجِى صَاحِبَهَامِنْ شَرِّالدُّنْيَاوَالآخِرَةِ.

Artinya:
Ketahuilah, sesungguhnya berkurban itu termasuk amal-amal penyelamat akan menyelamatkan yang mempunya dari keburukan dunia dan akhirat.

Rasulullah saw pernah bersabda:

مَنْ صَلَّى صَلَاتَنَاوَنَسَكَ نُسُكَنَافَهُوَمِنَّا، وَمَنْ لَمْ يُصَلِّ صَلَاتَنَاوَلَمْ يُضَحِّ فَلَيْسَ مِنَّاإِنْ كَانَ غَنِيًا.

Artinya:
Barangsiapa shalat seperti kami dan menyembelih seperti kami maka ia masuk golongan kami.

Tapi barangsiapa tidak shalat seperti kami, dan tidak berkurban, bukanlah golongan kami jika ia termasuk orang mampu (kaya).

Menurut riwayat Al-Hakim dari Abu Huraerah, Rasulullah saw bersabda:

مَنْ وَجَدَسَعَةً لِأَنْ يُضَحِّيَ وَلَمْ يُضّحِّ فَلَا يُحْضُرْمُصَلَّانَا.

Artinya:
Barangsiapa mempunyai kelonggaran untuk berkurban lalu ia tidak berkurban, tidak usahlah dating ke masjid (tempat shalat).

Rasulullah bersabda:

خِيَارُأُمَّتِى يُضَحُّوْنَ َشِرَارُأُمَّتِى لَايُضَحُّوْنَ.

Artinya:
Ummatku yang baik pasti berkuban, dan ummatku yang tidak baik tidak berkurban (juka orang mampu).