AG. Prof. Dr. H. A. Syamsul Bahri AG. Lc. MA.
FUNGSI DAN PERANAN AL QURAN
Al-Quran mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya ialah:
Pertama: Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad
Al-Quran merupakan bukti kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad saw, sekaligus ianya menjadi bukti bahwa Al-Quran merupakan firman Allah SWT, bukannya ucapan atau ciptaan nabi Muhammad saw sendiri.
Rasullulah saw telah menjadikan Al-Quran sebagai senjata bagi menentang orang-orang kafir Quraisy.
Dan kita dapati bahwa mereka sememangnya tidak mampu menghadapinya, padahal mereka mempunyai kemahiran menggubah bahasabahasa yang indah dalam ucapan dan sajak-sajak mereka.
Al-Quran secara prisipnya telah mengemukakan cabaran kepada bangsa Arab menerusi tiga peringkat iatu :
Peringkat pertama. Mencabar mereka dengan keseluruhan Al-Quran dalam uslub umum yang meliputi orang Arab sendiri dan orang lain, manusia malah jin, dengan cabaran yang mengalahkan dan menjatuhkan mereka secara padu sebagaimana firmanNya.
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
“Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekali pun mereka saling membantu satu sama lain.”” (QS Al-Isra’ : 88)
Peringkat kedua: Mencabar dengan sepuluh surah saja daripada Al-Quran.
Sebagaimana firmanNya:
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Bahkan mereka mengatakan, “Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur’an itu.” Katakanlah, “(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qur’an) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”” (QS Hud : 13)
فَإِلَّمْ يَسْتَجِيبُوا لَكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا أُنْزِلَ بِعِلْمِ اللَّهِ وَأَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Maka jika mereka tidak memenuhi tantanganmu, maka (katakanlah), “Ketahuilah, bahwa (Al-Qur’an) itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (masuk Islam)?”” (QS Hud : 14)
Peringkat ketiga: Mencabar mereka hanya dengan satu surah daripada Al-Quran saja.
Sebagaimana firmanNya:
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِثْلِهِ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? Katakanlah, “Buatlah sebuah surah yang semisal dengan surah (Al-Qur’an), dan ajaklah siapa saja diantara kamu orang yang mampu (membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”” (QS Yunus : 38)
Dan cabaran ini diulangi di dalam firmanNya: “Dan jika kamu tetap dalam keadaan ragu tentang Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad saw), maka buatlah satu surat saja yang semisal Al-Quran itu…” (Al Baqarah : 23 )
Kedua: Sebagai Sumber Hukum Dan Aturan Hidup.
Ayat-ayat Al-Quran mengandungi peraturan tentang hukum-hukum siyasah negara, sosial, pendidikan, pengadilan, akhlak dan sebagainya. Semua aturan dan hukum ini wajib dijadikan sebagai pandangan hidup bagi seluruh kaum muslimin dan umat manusia untuk mengatasi semua permasalahan hidup yang dihadapinya.
Sememangnya penyelesaian yang diberikan oleh syariat Islam adalah merupakan penyelesaian yang sebenar-benarnya kerana ia satusatunya perundangan yang dapat memenuhi fitrah manusia itu sendiri.
Kemampuan syariat Islam dalam menyelesaikan pelbagai permasalahan kehidupan manusia inilah yang akan menjadikan Al-Quran sebagai mukjizat abadi yang paling menonjol di muka bumi.
Ketiga: Penghibur Kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam.
Ayat-ayat Al Quran yang diturunkan mengandungi unsur-unsur pujukan kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam seperti ketika berlakunya peristiwa kematian ayah saudara baginda dan isteri kesayangan baginda saidatina khadijah radiyallah ‘anha.
Begitu juga dengan asbab nuzul kepada turunnya surah Ad Dhuha yang memberikan kegembiraan kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam.