TASAWUF RAMADAN (18)
PUASA TAHALLI (l)
Berkah Sumber Kecukupan
Oleh: Husain Alfulmasi
Ini ungkapan acap kali kita dengar dari orang tua kita, atau menjadi petuah dari orang-orang yang kita tuakan. Mereka bilang “biar sedikit yang penting berberkah”.
Ungkapan ini seolah menjadi pelipur lara terhadap orang yang tidak puas atas hasil jerih payahnya. Dia juga menjadi pengelus dada agar mau menerima apa yang dihasilkan.
Karena seringkali orang merontaki dirinya sendiri bahkan menyesali dirinya atas rezeki yang didapatkan seolah memprotes Tuhan kenapa diberi rezeki yang tidak cukup.
Bila kita menyelami hakikat berkah maka berkah itu memiliki lima dimensi makna:
pertama; berdaya guna.
Apalah artinya banyak kalau ternyata tetap tidak mencukupi. Banyak orang yang memaksa diri untuk meraih sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara termasuk dengan cara zalim dan haram tetapi apa yang dianggap banyak nyatanya tetap saja tidak mencukupi. Rezekinya tidak berdaya guna.
Kedua; merasa puas.
Boleh jadi ada suatu kesempatan seseorang itu merasa heran pada dirinya sendiri mengapa bagian untuk dia sedikit dibanding dengan bagian teman, tetapi dia merasa puas menikmatinya.
Ketiga; Proporsional.
Pada saat yang lain dia membatin merasa puas menerima dan menikmatinya padahal apa yang dia dapatkan hanya sedikit, tidak ada beban dia menikmatinya hatinya jadi plong.
Keempat; berkesinambungan.
Menjadi harapan semua orang agar kecukupan rezeki itu berlangsung terus menerus hari ini, esok hingga lusa.
Kelima; bersih dan aman.
Rahasia berkah ada pada makna yang keempat ini. Pernah mendengar orang mendapatkan cukup banyak rezeki, bahkan rezeki itu lebih dari cukup, tetapi tergerus sedikit demi sedikit sebelum dinikmati; sebagian dicuri orang, sebagian kena tipu, separuh hilang dan sebagiannya lagi dipakai mengganti onderdil kendaraan yang rusak, serta sebagiannya lagi terkuras mengongkosi anak yang tiba-tiba masuk rumah sakit. Akhirnya yang banyak tadi menjadi serba tidak cukup memenuhi kebutuhan.
Dengan demikian, banyak itu belum tentu berkah, tetapi sedikit dengan cara halal pasti berkah.
Itu jaminan dari Nabi SAW sehingga mengajarkan untuk selalu berdoa, memohon kepada Allah SWT agar diberi rizki yang berkah.
اَللّهُمَّ بَارِكْ لَناَ فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Allah, anugerahkanlah berkah kepada rezeki kami, dan jagalah diri kami dari api neraka.
Jika demikian adanya, pantas saja kalau sebagian orang berkesimpulan bahwa berkah adalah sumber kecukupan.
Iya benar. Karena berkah itu dapat memenuhi yang banyak sedangkan tidak berkah tak pernah cukup.
Mulai sekarang biarlah sedikit yang penting berkah, apalagi banyak berkah pula masya Allah!
Polewali, 18 Maret 2025.