Mesti Beratus-ratus

0
53

TASAWUF RAMADAN (19)

PUASA TAHALLI (m)

Mesti Beratus-ratus

Oleh: Husain Alfulmasi

Manusia merupakan kata Arab bersumber dari Al-Insu yang berarti lupa. Sehingga alasan inilah manusia itu disebut makhluk yang tidak pernah luput dari salah dan khilaf.

Sumber lain menyebut al-insu berarti jinak yang menandaskan bahwa manusia adalah makhluk yang mudah dijinakkan.

Dua makna dari satu kata tersebut menandai manusia sebagai makhluk yang secara terus-menerus diingatkan akan eksistensi, tugas dan fungsinya sebagai khalifah.

Sebagai makhluk yang tak pernah absen melakukan kelalaian, setidaknya puluhan bahkan sepuluh kali lipat lebih dari itu dosa yang dilakukan manusia setiap hari.

Dosa-dosa itu antara lain;

dosa sosial: menelantarkan anak yatim dalam kekuasaannya, mengabaikan perhatiannya kepada tetangganya yang butuh bantuan, tak peduli dengan lingkungan yang rusak dan tak risau dengan keterbelakangan umat.

Dosa birokrasi; dalam jabatan struktural ia banyak membuat aturan yang kontraproduktif dengan tugas dan fungsinya, menzalimi hak-hak anak buah, memanipulasi data, menerima gratifikasi, membuat mark up dan lain sebagainya yang terkait penyelewengan wewenang.

Dosa politik; tidak menepati janji, mendapatkan jabatan dengan cara culas dan merampas hak-hak masyarakat.

Dosa kepala keluarga; tak memenuhi janji seperti saat membaca taklik talak akan memperlakukan istri sebaik-baiknya, menelantarkan perhatian terhadap anak sehingga anak terjebak di dunia hitam, tak menunaikan kewajiban penuhi kebutuhan papan, sandang, dan pangan keluarga dengan memadai.

Dosa individu; iri hati, sombong, riya, & ujub, khianat, dusta, dan lainnya.

Kalau saja dosa-dosa itu dihitung mungkin akan terdapat puluhan bahkan ratusan jumlahnya.

Dari itulah hingga Rasulullah Saw mempraktikkan baca istighfar setiap hari sampai 100 kali (padahal Baginda Nabi orang Maksum terjaga dari melakukan kesalahan dan dosa).

Praktik Rasulullah membaca istigfar sebanyak itu merupakan pembelajaran kepada umatnya agar melakukan hal yang sama.

Istighfar adalah ungkapan hamba memohon perkenan Allah SWT agar mengampuni dosa-dosa hamba-Nya.

Huruf ‘sin’ dalam ungkapan istigfar (استغفر) berarti permohonan ampunan kepada Allah.

Bentuk mudari pada kata tersebut menggambarkan suasana kini dan akan datang serta memberikan makna bahwa seseorang saat itu baru sadar akan dosa dan kesalahan yang telah dilakukan demikian juga memohon perkenan Allah jika sekiranya hari esok, lusa masih melakukan dosa dan khilaf.

Istighfar merupakan pengakuan akan kebodohan dan kelemahan hamba yang tidak mampu mengendalikan diri sehingga melakukan dosa dan khilaf.

Walhasil, dulu, kini dan akan datang manusia akan selalu diliputi dosa dan khilaf karenanya membaca istigfar hanya 100 kali rasanya belum cukup, tapi mesti beratus-ratus kali.

Polewali, 19 Maret 2025.

ddi abrad 1