Halal BiHalal

0
168

Lensa Jurnalistik Islami

Suf Kasman

Dosen UIN Alauddin

Halal Bihalal adalah jembatan kembar kasih sayang. Menjembatani dua sisi yang berbeda terhubung dengan jiwa kasih dan sayang.

Adakah yang mampu menghubungkan Kec. Somba Opu dengan Kec. Pallangga selain jembatan kembar kota Sungguminasa. Dan siapakah yang bisa menjembatani jurang pemisah di antara dua orang yang saling bersengketa, kalau bukan kita sendiri. Pada Idi Pada Elo, Sipatuo Sipatokkong.

Dengan Halal Bihalal inilah sebagai asbab jembatan penghubung asa dari jurang penyekat itu.

Halal bihalal diharapkan bisa dijadikan sebagai instrument mengisi lubang-lubang pergesekan.

Sendu pilu alias beradu mulut yang melukiskan keadaan selama ini, membawa percekcokan yang berantakan.

Sebelumnya, yang satu coki (kucing) yang satunya balawo (tikus) tidak pernah akur, sebab kedua hatinya makeddo (keras).

Lupakanlah keributan yang pernah terjadi, ambil hikmahnya.

Jadikanlah Halal Bihalal  ini sebagai sarana menguatkan tali persaudaraan, meredakan dendam, dan memperkuat rasa bahu-membahu, saling berpegangan tangan.

Ya, Halal Bihalal  cocoknya saling memaafkan sebagai tanda kebesaran hati dan merupakan bentuk cinta kasih yang Allah ridhai.

Saling memaafkan tak akan pernah membuatmu rugi. Dari Halal Bihalal pagi di UIN Alauddin ini kita bisa kembali diberi kesempatan memperbaiki hal-hal yang dulunya tak berjalan sesuai rencana.

Melalui ajang Halal Bihalal ini pula, mari kita satukan hati, satukan pikiran untuk membentuk ikatan persaudaraan yang erat, diikuti dengan bersalaman. Ingat, Anda tidak bisa berjabat tangan dengan kepalan tinju.

Jika kekasihmu menodaimu apalagi selingkuh di depan matamu, maafkan dia dan peluklah dia dengan erat, ya erat sekali. Jangan dilepas sampai dia berhenti bernafas. . .

𝟏𝟗 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥 𝟐𝟎𝟐𝟒

ddi abrad 1