Lensa Jurnalistik Islami
Suf Kasman
Dosen UIN Alauddin
Semua yang berawal, suatu saat episodenya akan berakhir. Tak ubahnya orang berjerih payah, ritme harakahnya pasti diselesaikan oleh takdir.
Ya, percayalah segalanya bakal berakhir pada waktunya. Tak ada yang abadi kecuali Allah Jalla Jalaluhu.
Anda patah semangat dan sakit hati karena merasa dicurangi, tunggu pada waktunya kepedihanmu akan berakhir.
Begitupun sebaliknya, kemenangan apa pun yang Anda nikmati melalui berbagai cara (menghalalkan segala cara), suatu saat kegembiraanmu pasti berakhir.
Semuanya bakal berakhir bro!
Ibarat sebuah film action. Jika hidup seperti sebuah film, tentu ada permulaan dan ekshibisi akhir.
Di dalamnya difill up oleh sutradara, pemain, penata kostum, penulis cerita dan banyak orang yang mendukung sehingga bisa terwujud sebuah film layar lebar di bioskop XXI.
Kemahiran Sang sutradara memprioritaskan tokoh-tokoh penting untuk menstimulasi dan menstarter agar film bisa hidup nan menarik hingga klimaks cerita berakhir.
Karakter penjahat di segmen pertama selalu unggul dan lebih perkasa dibanding pahlawan, kendati cecunguk- cecunguk bajingan itu ujungnya berakhir tragis terkalahkan.
Apabila pahlawan sudah menang melawan penjahat, bisa dikatakan fragmen dalam film itu akan berakhir masa tayangnya.
Belum pernah terjadi ada sinema di bioskop, penjahat berakhir menjadi pahlawan. Apatahlagi ada penjahat mengalahkan pahlawan tangguh. Kalau pun ada berarti film di bioskop itu merupakan film yang salah.
Semenarik apapun sebuah film action, pamungkasnya pasti berakhir babaknya jua.
Begitu pula, sehebat apapun cerita bersambung semisal kisah raja Firaun ingin menaklukkan Nabiyullah Musa as, ujungnya akan berakhir tragis bagi Fir’aun laknatullah.
Selemah apapun Nabi Saw menghadapi tekanan kaum kafir Quraish, namun berakhir kemenangan nyata, sebab Beliau Saw diberi mukjizat untuk menaklukkan musuh-musuh Islam.
Itulah lakon hidup dan demikianlah qadarullah berlaku bagi semua makhluk hidup.
Ada yang berakhir episodenya dengan tragis menyedihkan. Dan ada pula yang berakhir indah nan menggembirakan.
Pada sisi lain, ada yang kelihatannya menang, padahal batinnya dirundung duka nestapa. Sebaliknya, ada juga dengan kasat mata mengalami kekalahan, padahal persatuannya semakin kokoh dan solid menunggu saatnya Fathul Nusantara jilid berikutnya.
Bila seseorang terbiasa menginvestasikan kejujuran dan kebaikan, maka ia akan menuai wewangian kemuliaan. Dan jika seseorang mendepositokan kecurangan melulu, maka baginya akan kualat berakhir aroma kebusukan.
Pendeknya, segalanya akan berakhir sesuai hasil rintisannya. (QS. Al-Isra: 7)
Kecuali, drama panas usai MK resmi memutuskan hasil sidang sengketa Pilpres 2024. Masih ada yang menduga “Drama panas terakhir yang tak pernah berakhir”.
Idealnya, pasca vonis MK masing-masing diri perlu tes suhu badan dulu. Apakah voltase raganya masih bergolak panas atau tensinya berakhir dingin.
Bila Anda tidak punya alat thermometer untuk mengukur temperatur panasnya suhu tubuh, maka disarankan menggunakan biji jagung hibrida saja.
Caranya: masukkan biji jagung ke lubang hidung secara pelan-pelan.
Bila keluar tetap jagung hibrida asli, berarti normal suhu jasmanianya. Kecuali yang keluar popcorn, yakinlah tekanan Anda berakhir masih panas Nusantara.
𝗠𝗮𝗸𝗮𝘀𝘀𝗮𝗿, 𝟮𝟲 𝗔𝗽𝗿𝗶𝗹 𝟮𝟬𝟮𝟰
