Tak Tenar Di Bumi, Tersohor Di Langit

0
62

TASAWUF RAMADAN (15)

PUASA TAHALLI (j)
TAK TENAR DI BUMI, TERSOHOR DI LANGIT
Oleh: Husain Alfulmasi

Keadaan yang ditunjuk oleh ungkapan tersebut sebenarnya ada di sekitar kita mungkin saja tetangga kita, di belakang, di depan dan di samping. Bahkan boleh jadi dia ada di antara keluarga besar kita.

Bukan tidak mungkin di era ‘edan’ ini masih ada segelintir orang yang membenamkan dirinya berjibaku dengan pengabdian tanpa pamrih.

Dia tidak anti publikasi, tapi memang jauh dari layak untuk ditenarkan. Bagi media dia tidak layak siar dan tidak akan menambah rating di mata pemirsa.

Si Fulan ini hanya dikenal oleh sejumput orang di kampungnya itupun karena kebetulan dia sebagai pembantu Bilal pada sebuah masjid dusun yang jauh dari hiruk-pikuk khalayak. (Bilal sebutan bagi aparat masjid yang bertugas mengumandangkan adzan. Kalau tempo dulu dan mungkin masih begitu sekarang tugas lain seorang Bilal memutar audio mengaji, menabuh beduk, memberi aba-aba dan peringatan kepada jamaah sebelum khatib naik ke mimbar khutbah serta menjadi ‘pengeras suara’ bagi imam salat yang biasa juga disebut ballagah).

Selebihnya dia bekerja sebagai nelayan. Hasil tangkapannya dibagi 3 untuk keluarga, sedekah, dan sebagiannya lagi ditabung buat naik haji dan kurban.

Baginya pendapatan biar sedikit yang penting berkah; yaitu keyakinan pada dirinya bahwa pendapatan yang diperoleh dari sumber yang halal dan dengan tangan hasil keringat sendiri mengandung banyak berkah.

Berkah menurutnya akan dapat memenuhi banyak kebutuhan hidup. Keyakinannya itu mengalahkan bahkan melampaui kenyataan pendapatannya yang secara kasat mata sangat jauh dari memadai. Tapi, cukup untuk makan, sekolah anaknya, dan kebutuhan tambahan lainnya.

Dia ajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup sederhana walau nanti karirnya bagus dan punya pendapatan banyak. Hidup sederhana harus tetap dilakoni.

Dia sampaikan kepada anak-anaknya bahwa hidup sederhana akan menjauhkan engkau dari sifat tamak, korupsi, sombong dan individualis.

Sebaliknya, hidup sederhana akan membentuk engkau menjadi orang pandai bersyukur, berempati dan rendah hati.

Dalam pada itu, dia sadar benar bahwa sebagai makhluk sosial harus sering-sering melakukan interaksi dengan tetangga dan orang-orang kampung lainnya.

Kadang harus terpaksa tidak melaut hanya karena dia mesti ikut gotong royong membantu tetangga yang akan berhajat naik ke rumah panggung baru. Dia nyaris tidak pernah absen pada kegiatan gotong royong di dusunnya.

Tidur malamnya selalu lebih awal karena separuh malamnya dia akan habiskan untuk munajat pada Allah bersenandung kalimat tayyibah dan mendawai salawat Baginda Nabi.

Baginya tahajud adalah pemberi kekuatan lahir dan batin serta semangat menggebu untuk menjalani takdir.

Sebelum ayam berkokok dia bangunkan keluarganya dini hari untuk salat subuh, salat yang dia kenal dari ustadz sebagai salat pemantik rezeki.

Si Fulan ini benar-benar tak tenar di bumi tapi dia sangat tersohor di langit. Adakah orang yang sebaliknya?

Polewali, 15 Maret 2025.

ddi abrad 1