Dari Fitrah Ke Fitri

0
100

TASAWUF RAMADAN (28)

PUASA TAJALLI (h)

Dari Fitrah ke Fitri

Oleh: Husain Alfulmasi

Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, demikian sabda Rasul.

Fitrah adalah sifat yang sudah dilekatkan oleh Allah SWT kepada setiap insan ketika masih berada di dalam kandungan ibunya.

Fitrah juga merupakan energi positif yang akan mengembangkan benih-benih keimanan di dalam diri manusia terhadap Allah SWT.

Potensi keimanan itu dapat berkembang dapat juga melempem tergantung dengan pengaruh positif yang didapat dari lingkungannya dan didikan kedua orang tuanya.

Pada penghujung Ramadan ini adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukan proses pembenahan agar dapat mengembalikan sifat fitrah kepada posisinya.

Selain berpuasa dan bersalat tarawih karena Allah semata sebagaimana sabda Rasul bahwa barangsiapa yang berpuasa dan salat tarawih hanya karena mengharap rida Allah semata, maka dia akan dibebaskan dari segala dosa sehingga ia menjadi laksana seorang anak yang baru keluar dari rahim ibunya.

Ada beberapa amalan lainnya yang bisa mengembalikan fitrah manusia yaitu antara lain:

Pertama, memohon maaf atas khilaf dan salah dari segenap orang-orang yang ada di sekeliling kita.

Karena mungkin saja ada tutur kata dan lakon kita yang membuat hatinya tidak menyenangkan selama ini. Selain memohon maaf kita juga rela membuka diri dan menerima maaf dari mereka.

Kedua, memastikan diri bahwa kita telah mengeluarkan zakat fitrah.

Sabda Rasul bahwa ganjaran orang berpuasa tergantung antara langit dan bumi (belum diterima oleh Allah) kecuali setelah menyelesaikan zakat fitrahnya.

Ketiga, bertaubat sepenuh hati.

Hal itu dilakukan dengan bertekad untuk tidak lagi mengulangi kesalahan, menjauhi tempat di mana ia bisa tercebur kembali ke lembah kesalahan, menyesali diri atas ulah menzalimi diri sendiri, serta berbenah diri dengan pekerti mulia dengan pengabdian kepada Allah SWT.

Sabda Rasul bahwa orang yang telah melakukan demikian itu ia bagaikan orang yang bersih tanpa noda sedikitpun.

Ketiga kelakuan di atas akan mengantarkan kita dapat masuk dalam kategori doa yang sangat masyhur diucapkan oleh umat Islam jelang dan saat lebaran yaitu minal aidin wal faizin kullu amin wa antum bi Khoir yang bermakna semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung sepanjang tahun dan dapat kembali ke fitrah.

Dan yang paling penting adalah kita bagian dari orang-orang dapat tiket untuk ber-Idul Fitri.

Dengan demikian, puasa dan segala amal kebaikan yang kita lakukan pada bulan Ramadan ini sesungguhnya rangkaian proses untuk kembali kepada fitrah demi dapat meraih predikat Fitri.

Polewali, 28 Maret 2025.

ddi abrad 1