Eksplanasi Lailatul Qadar

0
52

Lensa Jurnalistik Islami

Suf Kasman

Nama chapternya surah Al-Qadar dengan pesonanya yang tiada tara.

Di dalam Lailatul Qadar  didokumentasikan aneka fadhilah yang telah dibongkar sebagian rahasia kemuliaannya.

Lail artinya malam… Ada apa dengan Lail (waktu malam)?

Allah bersumpah dengan al-Lail (malam) “Wallaili Idza Yaghsyaa”. Demi waktu al-Lail (malam) ketika menutupi (cahaya siang). (QS. Al-Lail: 1)

Detak waktu terindah untuk bermunajat kepada Allah ﷻ, ternyata berada di puncak keheningan Lail (malam) yang gelap gulita. Sepertiga Lail (malam), Arasy-Nya terbuka luas membentang.

Ketika Lail (malam) tiba, pintu gerbang terbuka semerbak dengan harum wangi bunga-bunga ‘rahmat’ dan keberkahan. Di sanalah fadhilah-fadhilah dan keramat al-Lail bertempiar dan berhamburan.

Itulah sebabnya, waktu Lail (malam) amat tepat mencurahkan segala harap.

Beradu mengadu pada Tuhan Yang Maha Hebat.

Doa-doa mengetuk pintu langit.

Meski hamba Allah berkalang dosa dan kemaksiatan dengan jumlah kebaikan yang hanya berbilang.

Maka, bangkitlah membersihkan diri dari jahiliyyah yang menjangkit pada waktu Lail (malam) tersebut.

Adapun ekstrak Al-Qadar berarti ladang kemuliaan. Kemuliaan datang ke dalam jiwa insan pada waktu Lail (malam), seperti matahari pagi ke dunia; mulanya waktu fajar lalu terang; dan akhirnya matahari dalam kecerahan penuh menyinari alam semesta.

Al-Qadar (kemuliaan) bisa pula dieksplanasikan sebagai seruan dan lambaian untuk berubah dan kemudian memberinya kekuatan untuk melakukan aneka kebajikan.

Jadi, Lailatul Qadar  merupakan Lail (malam) yang sangat istimewa di bulan Ramadan, dan disebutkan dalam Al-Quran sebagai Lail (malam) yang lebih baik dari seribu bulan.

Sulit dicerna akal sehat, bahwa Lailatul Qadar  bersamaan turunnya para malaikat ke bumi menjadi sempit, karena dipadati oleh jubelan varian malaikat.

Saking berjejal-jejalnya malaikat turun ke permukaan bumi, ada ulama menduga ‘Boleh jadi malaikat lebih banyak ketimbang jumlah butiran pasir di permukaan bumi ini’.

Itulah waktu Al-Qur’an turun secara menyeluruh pada malam Lailatul Qadar . (Q.S Al-Baqarah: 185)

‘Ala kulli hal, Lailatul Qadar waktu diturunkan ayat suci menggetarkan alam sebagai tangga menuju alam kebahagiaan. Lail (malam) turunnya mukjizat besar, Kitab Al-Quran, penerang bagi seluruh alam.

Dalam gurat-gurat tintanya, terukir rahasia dunia yang tiada tara. Al-Qur’an, nur yang tak ternilai, mengalir dalam kegelapan, menyinari jiwa yang gelap.

Jadi, Lailatul Qadar merupakan rezeki materiil keduniawian dan keakhiratan.

Indahnya bila Lailatul Qadar  dijadikan momen spesial untuk merenung dan bersyukur atas nikmat dan karunia Allah ﷻ.

Tak heran, banyak umat Muslim terus berlomba-lomba dalam kebaikan demi bisa mendapatkan berbagai keutamaan dalam malam Lailatul Qadar.

𝟮𝟯 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻 𝟭𝟰𝟰𝟱 𝗛