Mahabbah (cinta) Kepada Allah

0
283
Nabi Isa A.S
Nabi Isa

{ إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِینَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِیَتۡ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِیمَـٰنࣰا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ یَتَوَكَّلُونَ }

Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, [Surat Al-Anfal: 2]

Dalam kitab Makasyafat alQulub, Imam Al-Ghazali mengkisahkan,

“Suatu ketika Nabi Isa lewat di sebuah perkebunan bertemu dengan seorang pemuda yang sedang menyiram tanaman.“

lalu pemuda itu berkata pada Nabi Isa As., “Mintakanlah kepada Tuhanmu supaya aku diberi rizki berupa mahabbah (cinta) kepada Allah sebesar dzarrah (atom).“

Nabi Isa menjawab,
“Seukuran Dzarrah engkau tak akan kuat menerimanya.“

Pemuda menjawab,
“Kalau begitu separohnya saja.“

Nabi Isa mengiyakan permintaan pemuda itu beliaupun berdoa, “Ya Allah berikanlah rizki kepada pemuda ini berupa mahabbah (cinta) terhadap-Mu seukuran separuh dzarrah.“

Selang beberapa lama kemudian Nabi Isa As. lewat lagi ditempat pemuda itu berada, beliau menanyakan kepada masyarakat setempat tentang keberadaan pemuda itu.

Mereka menjawab,
“Pemuda itu sudah gila, ia pergi kearah pegunungan.“

Kemudian Nabi Isa berdoa kepada Allah agar diperlihatkan tempat di mana pemuda itu berada, usai berdoa dipanjatkan, Nabi Isa As. melihatnya Ia berada di antara gunung-gunung.

Beliau menemukan pemuda itu dalam keadaan berdiri seorang diri di atas bebatuan keras di puncak dari gunung itu menuju langit,
Nabi Isa mengucapkan salam kepada pemuda itu, namun pemuda itu tidak menjawab salam beliau.

Nabi Isa As. berkata,
“Saya adalah Isa.“ (pemuda itupun juga tidak menjawabnya)

Di saat itu turunlah wahyu kepada Nabi Isa As., “Bagaimana bisa dia mendengar omongan orang, sementara dihatinya terdapat rasa cinta kepada-Ku seukuran separuh dzarrah. Demi kemulyaan-Ku dan ke Agungan-Ku andaikan kau potong tubuhnya dengan gergaji dia tak akan mengetahuinya (merasakannya).“

“Ya Allah, Aku memohon kepada-Mu untuk mencinta-Mu dan mencintai orang yang mencintai-Mu. Juga cinta kepada amal yang bisa mendekatkanku pada cinta-Mu.“ (HR. At-Tirmidzi)