Potret Ahlu Al-Sunnah Wal Al-Jama’ah Dan Letak DDI

0
315

MUTIARA HIKMAH

Anre Gurutta Mangkoso

POTRET AHLU AL-SUNNAH WAL-JAMA’AH DAN LETAK DDI

01. Syariat Islam secara global terklarifikasi pada 2 bagian, yaitu: ushul dan furu‘.

02. Ushul adalah ajaran pokok, di mana ulama tidak berbeda pendapat, sementara furu‘ terbuka peluang untuk berbeda pendapat.

03. Ushul ditandai dengan adanya kesepakatan di antara sahabat sementara furu‘ ditandai dengan adanya perbedaan pendapat di antara mereka.

04. Pada masa sahabat, perbedaan itu sudah kian kali terjadi, namun semudah dan secepat itu diselesaikan oleh Rasulullah Saw.

05. Kendati demikian, pada masa Rasulullah Saw. telah ada indikator bahwa perpecahan ke depan tidak dapat dihindari. Ini ditandai dengan adanya hadis seperti berikut:

* عن معاوية بن أبي سفيان …” قال رسول الله ﷺ: “… وإنَّ هذهِ المِلَّةَ ستَفترِقُ على ثلاثٍ وسبعين: ثِنتانِ وسبعونَ في النَّارِ ، وواحدةٌ في الجنَّةِ ، وهيَ الجماعةُ” (رواه أبو داود: ٤٥٩٧). وفي رواية أخرى وهي أهْلُ السُّنَّةُ وَالْجَمَاعَةُ.

Artinya: Dari Mu’awiyah bin Aby Sufyan …” Rasulullah Saw. telah bersabda, “…, Sungguh agama ini akan terpecah menjadi 73 golongan. Ada 72 golongan yang ahli neraka, hanya 1 golongan yang ahli surga. Golongan yang 1 itu adalah “al-Jama’ah” (HR Abu Daud). Riwayat yang lain menyebutkan “Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ah”.

06. Dari riwayat itulah muncul istilah Ahlu Sunnah wal-Jama’ah yang populer hingga hari dan bahkan sampai akhir nanti.

07. Ulama memahami bahwa Ahlu al-Sunnah wal-Jama’ah angkatan pertama adalah para sahabat kemudian berlanjut pada masa tabi’in, kemudian tabi’ tabi’in yang dilanjutkan terus-menerus oleh generasi ulama yang datang kemudian hingga akhir zaman.

08. Mereka berpegang teguh pada al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw. sebagai mana pesan beliau:

 تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ” (رواه مالك).

Artinya: “Aku telah meninggalkan pada kalian dua perkara, selama-lamanya tidak akan tersesat jika kalian senantiasa berpegang teguh pada keduanya, Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya” (HR Malik).

09. Siapa yang mengikuti Sunnah Rasulullah dan mengikuti jejak langkah para sahabat secara turun-temurun, maka itulah Ahlu al-Sunnah wal-Jama’ah yang kini terdiri dari banyak organisasi.

10. Dari batasan tersebut, maka keluarlah kelompok Syi’ah karena tidak mengakui sahabat kecuali Ahlu al-Bait. Di sinilah terpisah antara kelompok Ahlu al-Sunnah dengan kelompok Syi’ah.

11. Demikian juga golongan Khawarij, dinyatakan keluar dari Ahlu al-Sunnah karena menganggap kafir sebagian sahabat dan yang diakui oleh mereka hanya Ahlu Bait Rasulillah Saw.

12. Pada realitanya, Ahlu al-Sunnah wal-Jama’ah ini terdiri dari 3 kelompok besar, khususnya di Tanah Air.

13. Kelompok yang pertama adalah Ashabu al-Yamin. Mereka ini yang berhaluan fundamental (ekstrim kanan), di antara ciri-cirinya adalah:

– hanya berpegang pada hadis sahih dan menolak hadis dha’if versi mereka kendati hadis itu masih shahih atau bukan dha’if versi ulama lain.

– tidak qunut ketika shalat Subuh.

– tidak menerima do’a bersama dan zikir bersama.

– memahami nash (dalil) secara tekstual dan ekslusif.

– Sunnah yang ditekankan hanya pada Sunnah fi’liyah (perbuatan Nabi Saw.) sehingga mudah mengingkari tradisi-tradisi yang dilakukan oleh masyarakat karena tidak dilakukan oleh Rasulullah seperti barzanji, maulid, isra’ mi’raj dan lain-lain.

– membatasi kebenaran hanya pada pendapatnya.

– suka menyerang pendapat orang lain.

– Pada hal, ada qaidah ushul fiqh yang harus dipegangi demi menjaga integritas ukhuwah sesama muslim:

 لَا يُنْكَرُ الْمّخْتَلَفُ فِيْهِ إنَّمَا يُنْكَرُ المُجْمَعُ عَلَيْهِ

Artinya: Tidak boleh diingkari perkara yang diperselisihkan oleh ulama, yang boleh diingkari hanyalah perkara yang disepakati oleh ulama.

14. Kelompok yang kedua adalah Ashab al-Syimal. Mereka ini yang berhaluan liberal (ekstrim kiri).

Kelompok ini terpengaruh oleh ajaran orientalisme, liberalisme, missionarime, sekularisme, dan westernisasi baik secara langsung ataupun tidak langsung.

15. Mereka inilah yang memahami ajaran Islam secara longgar dan bablas sehingga menyalahi qaidah ushul fiqh di atas.

Mereka berani berpendapat menyalahi kesepakatan ulama. Kelompok yang sehaluan dengan ini di Tanah Air seperti Islam Nusantara dan Jaringan Islam Liberal (JIL). Di antara pemikirannya adalah boleh berhaji, tidak mesti ke Tanah Suci.

16. Kelompok yang ketiga adalah Ashab al-Washat. Mereka ini berhaluan moderat (washatiyyah).

Di sinilah letaknya DDI yang mencoba memahami Islam sebagaimana mestinya dengan tidak ekstrim kanan yang terkesan ketat dan tidak pula ekstrim kiri yang terkesan longgar sehingga bisa berjalan lurus dan bisa berkondisi dengan semua situasi umat di mana saja dan kapan saja.

17. Ashbul-Yamin repot berkondisi dengan semua situasi umat karena menyalahi sikap toleran (tasamuh) pada wilayah furu‘ (perkara cabang yang diperselisihkan oleh ulama).

Demikian pula Ashab al-Syimal repot berkondisi dengan semua situasi karena menyalahi sikap tegas (tasyaddud) pada wilayah ushul (perkara yang disepakati oleh ulama).

18. Ketika ketemu kelompok kanan, maka jangan diingkari, jangan dicaci, dan jangan pula dicela! Di sisi lain, kuatkan pendapat sendiri dan hargai pendapat orang mereka!

19. Ingat pesan Rasulullah Saw.!

 عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَكُونُوا إِمَّعَةً تَقُولُونَ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنَّا وَإِنْ ظَلَمُوا ظَلَمْنَا وَلَكِنْ وَطِّنُوا أَنْفُسَكُمْ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوا وَإِنْ أَسَاءُوا فَلَا تَظْلِمُوا” (روه الترمذي: ١٩٣٠).

 Artinya: Dari Hudzaifah, beliau berkata, Rasulullah Saw. telah bersabda, “Janganlah kalian menjadi orang yang suka mengekor kepada orang lain!

Jika manusia menjadi baik, maka kami juga akan berbuat baik. Jika mereka berbuat aniaya, maka kami juga akan berbuat aniaya.

Akan tetapi mantapkanlah hati kalian! Jika manusia berbuat baik, maka kalian juga berbuat baik. Namum jika mereka berbuat buruk, maka janganlah kalian berbuat aniaya!” (HR al-Tirmiziy: 1930).[]

وبالله التوفيق والدعوة والإرشاد

Tonrongnge, 06 Rab.Akhir 1446 H

09 Oktober 2024 M

By Muh. Aydi Syam

ddi abrad 1