AG. Prof. Dr. H. A. Syamsul Bahri AG., Lc. MA.
ABRAD, Senin, 20 Januari 2025 M. bertepatan dengan 20 Rajab 1446 H., Anre Gurutta menguraikan sebagian sari dari Kitab An-Nibraz al-Wahhaj Fi Hikmah al-Isra’ wa al-Mi’raj karya Al-Maghfuru Lahu Anre Gurutta H. Abdurrahman Ambo Dalle.
Anre Gurutta Ketum PB DDI menjelaskan antara lain:
Isra’ Mi’raj adalah salah satu Mukjizat Rasulullah Saw.
Tradisi DDI senantiasa memperingati Maulud dan Isra’ Mi’raj.
Anre Gurutta Ambo Dalle mewariskan salah satu Kitab tentang Isra’ Mi’raj yaitu Kitab An-Nibraz al-Wahhaj.
Nibraz: Lampu atau Senter
Wahhaj: Terang benderang
Ada 2 (dua) bagian utama dari kitab ini:
1) Hikmah-hikmah Isra’ Mi’raj (berupa 11 hal atau hikmah)
Penafsiran yang diilhami oleh Anre Gurutta, hasil bacaan beliau tentang Isra’ Mi’raj.
2) Kisah Isra’ Mi’raj
Ini adalah ringkasan dari kitab Isra’ Mi’raj yang sering dibaca oleh Anre Gurutta.
Kitab ini perlu dimasyarakatkan dan diterjemahkan utamanya di tengah-tengah warga DDI.
Selayaknya saat Da’i menyampaikan tentang Isra’ Mi’raj, diawali dan dominan tentang kisah dan hikmah perjalanan mulai dari Masjidil Haram hingga ke Mustawa menerima ibadah Shalat.
Gurutta Harun al-Rasyid juga mengarang kitab tentang Isra’ Mi’raj dalam bahasa Bugis.
Gurutta Abd. Rahman Mattammeng mengarang kitab terjemahan Barazanji dalam Bahasa Bugis.
Kisah Isra’
– Awalnya di malam itu Rasulullah Saw. berada di rumah Ummu Hani, kakaknya Sayyidina Ali Ra.
– Saat melihat tempat tidur Rasulullah Saw. kosong Ummu Hani memanggil Sayyidina Abbas Ra., di sebelah rumahnya, menyangka Rasulullah Saw. telah diculik.
– Kata Lailan (tanwin littaqlil) maknanya waktu yang sedikit, bukan sepanjang malam atau 1 malam.
– Ada Hadis mengungkapkan bahwa masih panas tempat tidurnya hingga kembalinya (menandakan singkatnya waktunya).
– Mikail dan Jibril yang menjemput Rasulullah Saw. di tempat tidurnya ke Masjidil Haram.
– Di dekat Ka’bah dibedah dadanya sebagai pensucian persiapan perjalanan Isra’.
– Sidratul Muntaha adalah perbatasan antara malaikat yang bertugas di bawah dan malaikat yang bertugas di atas.
– Saat Isra’, Rasulullah Saw. diperjalankan dengan Jasad dan Ruhnya (Abdun).
– Kata Mi’raj adalah isim alat yakni alat untuk naik ke atas.
– Mi’raj ini yang dipakai malaikat naik ke atas atau akan dipakai orang beriman saat wafat untuk naik ke atas.
– Rasulullah Saw. menggunakan tubuh Malaikiyyah sampai di Sidratul Muntaha.
– Setelah melewati Sidratul Muntaha berubah menjadi cahaya atau Nur Muhammad (seperti saat mula-mula diciptakan).
– Sampai di Mustawa, terdapat tempat yg bernama Raf-raf.
– Waktu itu tubuh basyariyyahnya Rasulullah Saw. berkumpul ke bagian kakinya (lapi kaje).
– Saat masuk ke Raf-raf: Rasulullah Saw. langsung sujud seraya membaca At-Tahiyyatul ……..
– Dijawab oleh Allah SWT.: Assalamu ‘Alaika……
– Kembali dijawab Rasulullah Saw.: Assalamu ‘Alaina……
– Allah SWT berfirman: Is-al Tu’tak (Mintalah wahai Muhammad, maka Aku akan berikan)
– Allah SWT. berfirman pula: Aku beri engkau gelar Habibullah.
– Allah SWT juga berfirman: Aku jadikan ummatmu sebagai Ummatan Washatan (Umat yang terbaik).
– Umat Islam hakikatnya adalah Ummatan Washatan, litakuna syuhada (supaya menjadi tauladan di tengah masyarakat).
– 9 (sembilan) kali Rasulullah Saw. bolak balik dari tempat Nabi Musa naik Ke Allah SWT. untuk memohon keringan jumlah shalat.
– Motivasi Nabi Musa adalah merasa senang setiap kali Rasulullah Saw. turun, karena membawa bekas cahaya pertemuan dengan Allah SWT.
– Hakikatnya Perintah Shalat tetap 50 kali, namun teknis pelaksanaannya hanya 5 kali.
– Saat balik ke Makkah, Rasulullah Saw. menyampaikan perjalanannya kepada keluarga dan masyarakat.
– Ketika tiba waktu Dzhuhur, turunlah Jibril mengajarkan shalat, dimulai shalat dzhuhur hingga esok harinya, sebagai petunjuk tata-cara dan waktu-waktu shalat.
– Pada waktu berada di Baitul Makmur, Rasulullah Saw. melihat ada malaikat yang berdiri, ruku, sujud, sehingga beliau senang saat diajarkan Jibril tata cara shalat sebagaimana yang telah dilakukan para malaikat tersebut.
– Isra’ Mi’raj ini adalah perjalan Mukjizat, sebagai tanda kebenaran kenabian dan kerasulan.
– Mukjizat ada yang nampak saat Rasulullah masih hidup saja.
– Ada juga Mukjizat yang kekal hingga hari akhir, yakni hanya ada 2 (Al-Qur’an dan Isra’ Mi’raj).
– Harapannya kitab ini disebar ke seluruh pesantren dan madrasah DDI untuk mengambil Manfaat dan Berkahnya. Amin.