Risalah ash-Shalat: Kedudukan Shalat

0
74

Kitab Risalah Rabbij’alniy Muqim al-Shalah

Pasal 3: Kedudukan Salat dalam Islam

Kedudukan Salat dalam Agama dan Kepala dalam Tubuh

Salat diibaratkan sebagai kepala dalam tubuh manusia. Seperti kepala yang menjadi pusat kendali tubuh, salat adalah inti dan pusat dari agama. Tanpa kepala, tubuh tidak dapat berfungsi.

Demikian pula tanpa salat, agama tidak memiliki pondasi yang kokoh.

انما موضع الصلاة من الدين كموضع الراس من الجسد

Semua perkara penting berada di kepala, begitu pula dalam ibadah, salat adalah perkara yang paling utama.

يا ايها الانسان ما غرك بربك الكريم الذي خلقك فسواك فعد لك في اي سوره ما شاء ركبك

“Wahai manusia, apa yang membuatmu tidak percaya kepada Tuhan yang mulia, yang telah menciptakanmu, menyempurnakanmu, dan menyusunmu dengan bentuk terbaik.”

1. Keistimewaan Salat dalam Islam

Salat adalah ibadah yang langsung diperintahkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. saat peristiwa Isra’ Mi’raj, menunjukkan kedudukannya yang istimewa.

Berbeda dengan ibadah lain seperti zakat, puasa, dan haji yang diperintahkan melalui perantara Malaikat Jibril.

2. Hubungan Salat dengan Rukun Islam

– Syahadat: Dibaca dalam salat, khususnya pada tahiyat akhir.

– Zakat: Salat mendidik disiplin dan kepekaan sosial yang sejalan dengan tujuan zakat.

– Puasa: Salat dan puasa melatih ketaatan dan pengendalian diri.

– Haji: Salat dan haji sama-sama memperkuat hubungan dengan Allah.

Kata Anregurutta: “Jika kita sudah melaksanakan salat, maka kita telah menyimpulkan seluruh rukun Islam di dalamnya.”

3. Hikmah dari Kisah Perintah Salat

– Nabi menerima perintah salat langsung dari Allah SWT. tanpa perantara.

– Dari 50 waktu menjadi 5 waktu adalah bukti kasih sayang Nabi Muhammad SAW. kepada umatnya. Pemimpin dapat meneladani Nabi dalam memperhatikan kesejahteraan umatnya.

Pasal 4: Kedudukan Salat antara Hamba dan Allah

1. Salat sebagai Kenikmatan Berhubungan dengan Allah SWT.

Salat adalah kenikmatan terbesar seorang hamba saat mengingat Allah SWT.

وما يذكرون الا ان يشاء الله

“Dan tidaklah kalian mengingat Allah kecuali karena kehendak Allah.”

Rasulullah SAW. bersabda:

الذكر نعمة من الله فأدوا شكرها

“Zikir adalah nikmat dari Allah, maka bersyukurlah atas nikmat tersebut.”

2. Salat sebagai Pengingat dan Penjaga Keimanan

– Salat adalah sarana utama untuk mengingat Allah SWT.:

وأقم الصلاة لذكري

“Tegakkanlah salat untuk mengingat-Ku.”

– Kata Anregurutta: “Mengingat Allah adalah rahmat, tetapi ingatan Allah kepada kita jauh lebih besar.”

ولذكر الله اكبر

“Dan sesungguhnya ingatan Allah itu lebih besar.”

Keistimewaan Salat sebagai Simbol Keutuhan Ibadah

– Salat mencakup semua aspek ibadah dalam Islam.

– Salat adalah senjata bagi orang beriman dan sarana untuk memohon pertolongan kepada Allah.

Ajakan untuk Memperhatikan Salat

– Menjaga salat tepat waktu sebagaimana diperintahkan Allah dalam Al-Qur’an:

حافظوا على الصلوات والصلاة الوسطى

“Peliharalah salat, terutama salat tengah

“Sebagai warga DDI, mari kita jadikan salat sebagai dasar utama dalam kehidupan pribadi dan dakwah.

Salat adalah bentuk syukur atas nikmat kehidupan dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sampaikanlah kepada umat tentang kedudukan salat yang mulia ini, sebagaimana tercantum dalam Kitab Anregurutta.

Semoga dakwah kita membawa manfaat bagi umat dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir.”

YouTube pengajian AG. Prof. Dr. H. Syamsul Bahri A Galigo, Lc., M.A

Silahkan kunjungi:https://youtu.be/0nUIbosgxJA?si=aOaSURVRce-qss75

Dielaborasi oleh Rahmat Al Amin, addary.

ddi abrad 1