Makassar, ddi.or.id.- Waketum PB DDI, AG. H. Helmy Ali Yafie, menghadiri pembukaan kantor PUSKOPDI atau Pusat Koperasi Darud Da’wah wal Irsyad di Makassar, yang dihadiri pengurus PUSKOPDI, Sabtu (04/01/2025).
Baca juga: Istimewa, Ngopi Subuh…
Ketua PUSKOPDI, Andi Taufiq Eka Putra memohon arahan “apa dan bagaimana pedoman kami menjalankan pusat koerasi ini, puang?” di sela bincang santai di kantor PUSKOPDI.
Helmy Ali Yafie kemudian memulai dengan trilogi DDI; Da’wah, Pendidikan dan Usaha Sosial. Setiap insan DDI harus paham ini dengan baik agar tidak keliru menetapkan langkah ke depan.
“Jadi, trilogi ini pedoman kita di DDI, bagaimana da’wah menjadi ujung tombak, pendidikan dan usaha sosial menjadi supporting system untuk mensukseskan da’wah ini.”
“Lalu kemudian koperasi ini, masuk ke bidang usaha sosial yang tujuan utamanya adalah pemberdayaan dan penguatan. Kalau kita coba melihat sejarah, bagaimana sebenarnya koperasi itu dimulai? Apa motivasinya? Dan, apa tujuannya?”
“Koperasi kan hadir sebagai antitesa atau bentuk perlawanan masyarakat menengah ke bawah atas hegemoni kapitalis, para pemilik modal besar, agar tidak terus menerus bergantung, atau tidak jadi sapi perah para pemilik modal ini”
“Dan itu semangatnya adalah bagaimana memberdayakan dan menguatkan anggota, bukan membinasakan. Koperasi ini kalau dikelola dengan baik selayaknya kaidah berkoperasi, insya Allah baik hasilnya.”
Baca juga: Waketum DDI Hadiri Ngopi Pagi DDI Sulsel
Sejarah koperasi dunia dan Indonesia tentu saja saling bertautan. Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadia di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir.
Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu:
- Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi
- Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa
- Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral
- Proposal pengajuan harus berbahasa Belanda
Ada beberapa merk global yang bentuk badannya adalah koperasi. sebut saja; klub bola Catalan, FC Barcelona, es krim Campina, Rabobank, minuman jeruk Sunkist dan lain-lain, itu semua adalah koperasi yang sudah mendunia.
Sebagai informasi, dengan semangat kebersamaan, Pusat Koperasi Darud Da’wah wal Irsyad (PUSKOPDI) ini diharapkan mampu menjadi katalisator pemberdayaan ekonomi lembaga-lembaga pendidikan DDI yang sudah memiliki unit usaha koperasi, baik pondok pesantren, perguruan tinggi maupun madrasah atau sekolah DDI yang tidak bernanung di bawah pondok pesantren.