Indeks Kebahagiaan

0
54

Lensa Jurnalistik Islami

INDEKS KEBAHAGIAAN

Suf Kasman

Hidup bahagia dapat dipastikan menjadi impian semua manusia.

Ingin menikmati bulir-bulir kebahagiaan berkepanjangan, bukanlah sebuah khayalan atau mitos belaka. Tapi, pilihan.

Kebahagiaan tidak perlu diukur dengan angka-angka, apalagi hendak dibeli dengan money bin fulus.

Andai kebahagiaan bisa dihargai dengan duit, de’na Gaga tawa Ta (Bugis). Kebahagiaan pasti diborong semua Hartawan.

Sekiranya kekayaan bisa membuat orang bahagia, Adolf Merckle, orang terkaya di Negeri Hitler Jerman, mustahil menubrukkan dirinya di kereta api diesel.

Bilamana kekuasaan dapat menjadikan orang bahagia, G. Vargas, Presiden Brazil, tidak mungkin mengarahkan bedil menembak kardia jantungnya.

Sekiranya ketenaran bisa membuat orang bahagia, Michael Joseph Jackson, musisi legendaris dunia, mustahil minum obat tidur hingga overdosis.

Apabila kecantikan membuat wanita bisa bahagia, aku yakin Marilyn Monroe, seorang artis cantik kenamaan dari Negeri Paman Sam, tidak akan meminum alkohol dosis tinggi hingga oversakaratil maut.

Lantas, granula kebahagiaan itu seperti apa takaran kimiawinya?

Kerap kita dengar orang lagi sumringah “Saat ini aku lagi bahagia bro”.

Atau

“Sungguh bahagia sekali keadaanku hari ini, Serasa Ketiban Durian Runtuh. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan esensi bahagia yang ada di dalam hatiku”.

Sebab, kata-kata hanyalah jahitan kata demi kata.

Manusia bisa mencipta 1001 kata-kata yg terangkai indah, tapi apa ada yg bisa mewakili 1001 suasana hati yg penuh bahagia?

Satu-satunya cara meraih eloknya bahagia adalah merasakannya: Hidup penuh rasa syukur dan cinta kasih.

Adakah kata-kata yg lebih indah dari perasaan bahagia itu sendiri?

Jika ingin bahagia, berdamailah dengan dirimu sendiri.

Presensi bahagia, pasti menjadi cita-cita seluruh makhluk hidup di mayapada ini.

Binatang pun mau merasakan hidup bahagia. Kendati sulit dibayangkan, bagaimana penampakan Kucing Garong jika merasakan kebahagiaan?

Memang setiap orang memaknai bahagia itu berbeda-beda.

Berbagai orang sudah mengklaimnya dapat merasakan ion-ion bahagia.

Seorang dosen berhasil meluluskan mahasiswanya dengan nilai baik menyebut itulah bahagia.

Petani di kampungku Bila Riawa mendapat hasil panen yang melimpah ruah, mengatakan itulah rayon bahagia.

Seorang yang sakit lalu mendapat kesembuhan total dari RS Pelamonia berpendapat inilah luak bahagia.

Seorang pencuri jambu berhasil lolos dari terkaman kawanan anjing beranak, hg mampu melompati pagar setinggi 2 meter, pun masih menyebut bahagia. Kendati napas ngos-ngosan saat berlari ala ‘gaya penyelamatan’.

Boleh jadi bujang lapuk selamat dari masa-masa kritisnya menakwilkan bahagia, manakala mendapat ajakan berumah tangga dari seorang Janda mettok yang masih muda nan cantik, Allong Maggere’ Tellu, Inge’ Mabbbulo-bulo, Anning Makkikko’ Cicca’ disebut bahagia.

Pendeknya, bahagia itu menyenangkan bro.

Sebuah syair Arab mengatakan:

Merasa Tentramlah Selalu,

Senangkanlah Hatimu akan Semua Keadaanmu,

Karena Pintu Bahagia Amat Banyak, Tak Berbilang.

Sesungguhnya untuk menemukan bahagia, yg diperlukan hanyalah bersedia bahagia.

Sentuh kedamaian & rengkuh kebahagiaan setiap saat.

Pilihlah jalan itu!

𝟎𝟔 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐝𝐡𝐚𝐧 𝟏𝟒𝟒𝟓