Nyatanya Kecurangan

0
85

𝕃𝕖𝕟𝕤𝕒 𝕁𝕦𝕣𝕟𝕒𝕝𝕚𝕤𝕥𝕚𝕜 𝕀𝕤𝕝𝕒𝕞𝕚

𝐊𝐄𝐂𝐔𝐑𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐁𝐈 𝐁𝐔𝐓𝐀

𝙎𝙪𝙛 𝙆𝙖𝙨𝙢𝙖𝙣

KEᑕᑌᖇᗩᑎGᗩᑎ ᗰEᗰᗩᑎG ᑎYᗩTᗩ di mayapada-ku.

𝗞𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 terjadi dimana mana.

Kemarin sy beli durian lonjong untuk disantap di rumah.

Setiba di balairung-ku, durian unik itu tdk sesuai ekspektasi & impian keluarga.

Promosinya memang memesona, mampu memikat perhatianku.

Begitu mau dieksekusi daging montongnya, ternyata Jauh Panggang Dari Api. 𝘔𝘢𝘬𝘦𝘮𝘮ε 𝘯𝘢 𝘮𝘢𝘱𝘢’𝘪𝘬 (Bugis).

Satu kosong…!

Mungkin inilah salah satu bagian dari algoritma 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 niaga.

Di warung makan pun pernah ditemukan ada 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻.

Dua orang bertengkar hebat antara Pembeli vs Penjual Soto Ayam.

Pembeli merasa di𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴i oleh Penjual Soto Ayam, hingga mendatangi warungnya sambil mengamuk bagai harimau loreng.

“𝘗𝘦𝘯𝘫𝘶𝘢𝘭 𝘤𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨”, kata pembeli melontarkan kata-kata kasar mirip suara keras malaikat maut.

“𝙲𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚙𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚞”, tangkis Penjual Soto Ayam (sambil memasang kuda-kuda Pencak silat 𝘢𝘭𝘢 pribumi).

Siapa tau mangkuk melaminnya terbang ke kepala setengah botaknya, lah bisa gegar otak.

“𝘔𝘢𝘴𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘴𝘰𝘵𝘰 𝘢𝘺𝘢𝘮 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘢𝘺𝘢𝘮𝘯𝘺𝘢,… 𝘴𝘰𝘵𝘰 𝘢𝘺𝘢𝘮 𝘱𝘢𝘭𝘴𝘶”.

Hardik Pembeli dengan mata elangnya yg tajam. Kedua kaki-nya ikut bergetar saking emosinya.

“𝙼𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚘𝚝𝚘 𝚊𝚢𝚊𝚖 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚞”, timpal Penjual Soto Ayam berusaha menenangkan seorang ibu gemblung.

“𝙴𝚖𝚊𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚋𝚞 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚓𝚊𝚖𝚋𝚞 𝚖𝚘𝚗𝚢𝚎𝚝, 𝚒𝚔𝚞𝚝 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚘𝚗𝚢𝚎𝚝𝚗𝚢𝚊” …!!! Balas Tukang Soto Ayam.

𝘎𝘳𝘨𝘳𝘨𝘳𝘨𝘳…

Inilah buah 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻.

Sekecil apapun bentuk 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻, ujungnya akan melahirkan turbulensi pusaran angin.

Maha keributan & kegaduhan.

Begitu pula-lah dugaan 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 Pemilu.

Dampaknya, setiap hari massa serukan tolak 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 Pemilu, berarti penginvestigasian 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 memang terbukti benar.

Temuan oposisi ini tidak mengada-ngada.

Valid,

Riil data,

Bisa dibuktikan keabsahannya (bukan melalui) 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳, tapi 𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝒐𝒇 𝒕𝒆𝒓𝒐𝒓.

Ditemukan aneka bentuk 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 melanda.

Ada 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 biasa.

Ada juga 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 halus & terselubung, sulit diindra kecuali menggunakan kaca lup ‘keberanian follow up’.

Sebab, masuk kategori 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 level tingkat tinggi.

Bahkan ada 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 membabi buta, demi menguntungkan paslon tertentu.

Mungkin inilah membuat KPU akui salah input data suara, lalu minta maaf kepada publik.

Taruh kata ‘salah input’ 1 hg 2 suara, bisa dimaklumi dan dimaafkan.

Tapi kok ‘salah input’ se-Indonesia raya. 𝘼𝙥𝙖 𝙆𝙖𝙩𝙖 𝘿𝙪𝙣𝙞𝙖 …!!!

𝙊 𝙊 𝙔𝙖 𝙊 𝙔𝙖 𝙊 𝙔𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙖𝙧, .. muaknya Iwan Fals menyaksikan 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 masif.

Andai 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 berwujud sosok binatang, kira-kira cocoknya binatang seperti apa wujudnya ya?

Apakah 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 sejenis ‘serigala Afrika’ berada di gurun?

Atau ‘Ular Piton berbisa’ yang suka melilit lalu mencekik lawan.

Tidak sedikit menuding 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 di pesta rakyat amat terstruktur dan sistematis.

Algoritma riset menyebut asal muasal 𝗸𝗲𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻, bahwa:

“𝙾𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚞𝚊𝚝 𝗰𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚞𝚊𝚗𝚐, 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚋𝚊𝚠𝚊𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚓𝚊𝚔 𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛”.

𝟐𝟎 𝐅𝐞𝐛𝐫𝐮𝐚𝐫𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟒