Dikutip dari Sumber: Majalah Kiblat No 6/XXIII. 5 Agustus 1975.
“Piagam Pendirian Majelis Ulama tersebut, ditanda-tangani oleh segenap tokoh-tokoh Ormas Islam dan perseorangan serta Dinas-dinas Rohani Islam ABRI.
Fungsi:
Dalam pedoman pokok yang terdiri dari 11 pasal itu antara lain dinyatakan bahwa Majelis Ulama itu bertujuan ikut serta mewujudkan masyarakat yang aman, damai, adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT sesuai dengan Pancasila UUD 45 dan GBHN.
Sedang fungsi Majelis Ulama adalah:
1) Memberi Fatwa dan nasehat mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada Pemerintah dan Umat Islam umumnya sebagai amar makruf nahi munkar, dalam usaha meningkatkan ketahanan Nasional.
2) Memperkuat Ukhuwah Islamiah dan melaksanakan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Nasional.
3) Mewakili Umat Islam dalam Badan Konsultasi antar umat beragama.
4) Penghubung antara Ulama dan Umara’ (Pemerintah) serta menjadi penterjemah timbal-balik antara Pemerintah dan Umat guna mensukseskan Pembangunan Nasional.
5) Majelis Ulama tidak berpolitik dna tidak bersifat operasionil.
Pengurus:
Susunan Pengurus Majelis Ulama tersebut lengkapnya terdiri dari:
Pelindung:
Presiden RI Soeharto
Dewan Pertimbangan:
Ketua: Menteri Agama RI; Prof. Dr. Mukti Ali
Anggota: 15 orang
H. Amir Machmud
Prof. Dr. Syaref Thayeb
KH. Bisri Syansuri
Tuan Guru H. Zaenudin Pancor
KH. Abdurrahman Ambo Dalle
Prof. Kasman Singodimedjo, SH.
KH. Thahir Rohili
Buya H. MD Datuk Palimo Kayo
KH. Hanafi Gobet
KH. Zaenal Arifin Abbas
OK. Abdullah Azis
HA. Hasymi
KH. Imam Zarkasyi
KH. EZ. Muttaqin
Prof. KH. Ismail Ja’kub
Dewan Pimpinan:
Ketua Umum: Prof. Dr. Hamka
Sekretaris Umum: Drs. H. Kafrawi, MA.
Bendahara: Drs. Ali Ibrahim
Ketua-ketua:
KH. Abdullah Syafi’i
KH. Syukri Ghazali
KH. Habib Muhammad al-Habsyi
H. Sudirman
H. Hasan Basri
Sekretaris-sekretaris:
H. Amiruddin Siregar
H. Effendi Zarkasyi
H. Mustari Yusuf LA.
Drs. Husen Kartasasmita
Anggota-anggota: 25 orang
KH. Sjafi’i Wirakusimah, KH. Mukhtar Luthfi el-Anshori, KH. Kudratullah, KH. Umar Murad, KH. Saleh Suaidi, KH. Djazuli Wangsasaputra, KH. Maksud, KH. Thoha Ma’ruf, Prof. Ibrahim Husen, LML., Sudarsono Martoprawiro, HMS Rahardjodikromo, H. Abdjan Soleiman, H. Karim Halim, KH. Hasjim Adnan, BA., Drs. M. Zamroni, Drs. H. Nurcholis Madjid, Drs. Zarkowi Suyuthi, Drs. RHA. Suminto, H. Ismael Hassan, SH., Drs. Husein Kartasasmita, Drs. AS. Jaelani, KH. Rahmatullah Siddiq, Drs. H. Lukman Harun, Drs. Fahmi Khatib.
Musyawarah ke-1 Majelis Ulama tersebut ditutup pada hari Minggu malam tanggal 27 Juli 1975 di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.”