Idul Fitri; Kemenangan Spiritual

0
51

Lensa Jurnalistik Islami

Suf Kasman

Dosen UIN Alauddin

Syawal telah tiba, kini hilal menampakkan nur kemenangannya.

Menunjukkan Ramadan tahun 1445 H sudah berakhir episodenya.

Mari kita sambut hari fitri yang suci ini dengan hati penuh riang gembira. Bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya, kemenangan spiritual terwujud dalam bahagia.

Aneka keceriaan menjalar kemana-mana. Senyum kesakinahan merata, miskin dan kaya sama-sama bersukacita. Lagi pula, kemenangan Fitri bukan momentum unjuk kemewahan.

Datangnya hari kemenangan telah menyinari jiwa spiritual dengan kirana keriangan dan lelehan kepuasan tak terhingga.

Idul Fitri disebut Hari Raya kemenangan spiritual, karena sukses mengendalikan hawa nafsu selama sebulan menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Idul Fitri bukan seperti turnamen

cabang olahraga selebriti atau kompetisi lomba yang kemenangannya harus dirayakan dengan euforia dan penuh kebanggaan.

Kemenangan Idul Fitri merupakan kemenangan umat Islam yang berhasil meraih kematangan spiritual dan sosial setelah mengikuti bulan training center (TC) untuk menguji dan melatih kesabaran.

Syahdan, kemenangan spiritual hati menjadi bagian penting dari pesan adiwarna Idul Fitri. Dalam konteks ini, kemenangan spiritual di hari Fitri ini merujuk pada pencapaian puncak dalam ibadah selama bulan Ramadan.

Melalui puasa, ibadah sunnah, dan peningkatan ibadah lainnya, umat Muslim meraih kemenangan spiritual dalam mengatasi godaan dan cobaan yang datang dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar.

Kemenangan sejati ini pulalah dinamai kemenangan serebral kesalehan individualitas (ketaatan ritual), yaitu lebih menekankan dan mementingkan pelaksanaan ibadah seremonial.

Sungguh kemuliaan yang layak dijunjung tinggi, kemenangan puncak spiritual di hari Fitri ini.

Selamat Idul Fitri! Semoga kita semua diberkahi dengan kebahagiaan, kedamaian, dan kemenangan yang abadi.

𝗜𝗺𝗮𝗺 𝗟𝗮𝗽𝗲𝗼 𝗣𝗢𝗟𝗠𝗔𝗡, 𝟬𝟭 𝗦𝘆𝗮𝘄𝗮𝗹 𝟭𝟰𝟰𝟱 𝗛