Dr. Salahuddin Sopu
BENAR DAN TEPAT
Tulisan ini berasal dari seorang guru, mursyid tarekat menanggapi tulisan tentang perlunya kita belajar dari banyak guru. Berikut kita simak..
Karena itulah dalam beberapa komentar saya di ruangan ini sering saya menulis istilah “Benar dan Tepat”.
Suatu keilmuan dalam praktek atau pelaksanaannya, kadang hanya ada Benarnya saja.
Contohnya : Praktek ilmunya sudah Benar sesuai dengan teorinya (misalkan menembak), tapi tidak Tepat mengenai sasarannya.
Ada ilmu hanya ada Tepatnya saja.
Contohnya : Mungkin saja cara menembaknya tidak Benar dilihat dari sudut teori menembak : harus tenang dulu, tahan nafas baru menembak, tapi hanya dengan seperti asal-asalan saja, tapi selalu mengenai sasarannya, itulah yang disebut Tepat.
Ada ilmu yang Benar dan Tepat.
Contohnya : secara teori Benar, dan dengan teori tersebut Tepat mengenai sasaran tembaknya.
Untuk mencapai hasil, dibutuhkan Tepat saja, sedangkan dalam memenuhi teori hukum, yang dibutuhkan Benar saja.
Ilmu Allà h itu banyak, jangan suka menafikan suatu keilmuan (ilmu Allà h itu tak terhingga), karena apapun yang tersebut lidah, maka itu ada ilmunya, bahkan yang belum tersebutpun, sudah pasti ada ilmunya.
Apakah keilmuan itu akan memenuhi unsur Tepat sajakah, atau hanya memenuhi unsur Benar saja, atau kedua-duanya, Benar dan Tepat.
Begitupun tentang keilmuan reinkarnasi., kalau saja ada yang mengatakan Islam tidak berbicara reinkarnasi, maka saya akan bertanya : “di pekarangan keilmuan manakah selama ini telah ia selami”.