Lensa Jurnalistik Islami
Ya Rabbi, Ampunilah Segala Dosaku
Suf Kasman
Kulihat dosa-dosaku begitu besar.
Besaaar sekali bagai kelas papan atas.
Akumulasi dosa-dosa lamaku yang selalu menghantuiku.
Gundukan dosa-dosa baruku pun senantiasa membayang-bayangi tafakur dan meditasiku.
Kecemasan dan kebimbangan akibat dosaku semakin menjadi-jadi.
Ya Rabbi,
Kuakui hidupku bergelimang penuh noda dan dosa.
Jalan hitam & arkais kutempuh selama ini.
Aneka maksiat pun kulakukan secara slintat-slintut tanpa ada rasa takut dari azab-Mu yang amat pedih.
Hati dan jiwaku gelap sekali tanpa cahaya.
Bagai kedap rasaku.
Merasa hampa pada setiap rasa.
Yang hanya mendatangkan resah dan syak wasangka.
Tanpa sedikitpun adanya berkah.
Namun, saat kusandingkan dengan maghfirah-Mu, ternyata ampunan-Mu jauh lebih besar.
Inilah membuatku insaf setiap dosa-dosa yang kuperbuat.
Menyesali kekhilafan dan kealfaanku tuk melangkah bertaubat.
Dosa yang membuatku senantiasa bersedih dan menyesal, pasti Engkau lebih sukai daripada perbuatan baik-ku yang membuatku justru lebih sombong.
Ya Ilahi Rabbi
Kuingin dosa-dosaku Engkau hapus semua melalui program Rahmat-Mu.
Kuharap penyimpanan dosaku Engkau bersihkan dengan aplikasi Rahmat-Mu.
Titah & asuransi-Mu pun selalu menggema, “Engkau menyukai orang-orang yang bertaubat dan menghendaki orang-orang yang mensucikan diri (QS. Al-Baqarah: 222)
Bukankah Engkau masih menerima taubat seorang hamba selama nafasnya belum sampai di tenggorokan (sakaratul maut)? (Al-Hadits)
Ya Rabbul ‘Izzati
Kini aku sadar sambil duduk bersimpuh memohon ampunan-Mu.
Ampunilah segala dosa-dosaku yang terlanjur aku perbuat!
𝟎𝟖 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐝𝐡𝐚𝐧 𝟏𝟒𝟒𝟓 𝐇