AG. Prof. Dr. H. A. Syamsul Bahri AG, Lc., MA.
Beliau pulang ketanah air, langsung menceburkan diri di dunia pesantren yang memang sudahpun dipersiapkan oleh ayahanda beliau; Pesantren DDI Mangkoso.
Setelah AGH Amberi Said wafat langsung dinobatkan menggantikan ayahandanya oleh AGH Abdur Rahman Ambo Dalle selaku Ketua umum PB DDI.
AGH Ambo Dalle banyak bercerita tentang kedalaman ilmu AGH Farid Wajdi. Sehingga pernah kejadian AGH Ambo Dalle meluahkan rasa kesedihannya karena mendengar orang-orang DDI sendiri tidak beradab dalam penyebutan nama Gurutta Faried.
AGH. Amdo Dalle rahimahullah semasa akhir hidupnya menyatakan kesyukurannya karena AGH. Ambri Said yang dipersiapkan menggantinya, lebih dulu wafat, namun disyukuri karena “patola pasau”
dalam hal ini Gurutta Farid sudah pulang dari Mesir dan menduduki kedudukan ayahandanya
sebagai “mudir ma’had” pimpinan pesantren di Mangkoso.
Ketika Tonronnge diresmikan sebagai kampus II DDI Mangkoso, saya mendampingi AGH. Ambo Dalle ketika itu, beliau sangat gembira melihat perkembangan DDI Mangkoso dibawah kepimpinan AGH Faried Wajdy.
Anre Gurutta senantiasa berdoa Semoga DDI berkembang terus sehingga menjadi ka’batul ilmi di Indonesia sebagaimana Azhar di Mesir.
Dan al-Hamdulillah, kini Pesantren DDI Mangkoso sudah memiliki tiga kampus disekitar Mangkoso sebagai bukti nyata aktivitas kecemerlangan yang diperlihatkan melalui kerja keras Anre Gurutta Farid Wajdy.
Keberkatan doa AGH. Ambo Dalle rahimahullah telah nyata melalui prestasi yang telah diraih oleh Gurutta Mangkoso.
Anre Gurutta Faried Wajdy yang kini mencapai umur 82 tahun Masehi atau 85 tahun Hijriyah merupakan ulama DDI paling senior.
Beliaulah Syaikhul Akbar DDI yang patut disyukuri dan selalu didoakan oleh seluruh keluarga besar DDI se-Indonesia agar Anre Gurutta tetap sehat dan afiyat mengayomi DDI secara keseluruhan dalam membangun trilogy DDI sepertimana yang telah diwariskan oleh AGH Abd Rahman Ambo Dalle rahimahumullah.