Dahsyatnya Salat Jamaah Isya dan Subuh

0
176

 

Bismillah …,

عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ ، دَخَلَ عُثْمَانُ بنُ عَفَّانَ المَسْجِدَ بَعْدَ صَلَاةِ المَغْرِبِ، فَقَعَدَ وَحْدَهُ، فَقَعَدْتُ إلَيْهِ فَقالَ، يا ابْنَ أَخِي سَمِعْتُ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يقولُ: “مَن صَلَّى العِشَاءَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَمَن صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ” (رواه مسلم: 656).
Artinya:
“Dari Abdurrahman bin Aby ‘Amrah, “Usman bin Affan memasuki masjid setelah salat Magrib, beliau lalu duduk seorang diri, maka aku pun duduk menyertainya. Beliau berkata, “wahai ponakanku, aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “barangsiapa salat Isya berjama’ah, maka laksana ia salat malam separuh malam, dan barangsiapa salat Subuh berjamaah, maka laksana ia salat semalam suntuk” (HR Muslim:656-260).
——🌾
Penjelasan:
1) Hadis tersebut riwayatnya “shahih” menurut Imam Muslim.
2) Rasulullah Saw. menyampaikan pahala salat Isya berjamaah laksana “qiyamullail” separuh malam. Oleh karena salat tersebut tingkat kesulitannya nomor 2 setelah salat subuh berjamaah.
3) Rasulullah Saw. menyampaikan juga pahala salat Subuh berjamaah laksana “qiyamullail” semalam suntuk. Oleh karena salat ini tingkat kesulitannya tertinggi dari semua salat jamaah yang lain.
4) Dari hadis tersebut, dipahami makna tersirat bahwa salah satu faktor yang menentukan kualitas pahala suatu ibadah adalah berdasarkan tingkat kesulitannya.
5) Pemahaman tersebut sudah dibakukan oleh sebagian ulama dalam bentuk kaidah. Di antaranya yang dinisbahkan kepada al-Qarafy:
الأجر على قدر المشقة
Artinya:
“Pahala itu diukur berdasarkan kadar kesulitan (melaksanakannya).”
وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِالصَّواب
——-✍️
Pesan Moral:
1) Alangkah beruntungnya hamba yang jelih memperhatikan amalan di atas. Bila ikut salat berjamaah Isya di masjid, hanya melewati waktunya beberapa menit saja, niscaya terhitung menggunakan waktu separuh malam ibadah “qiyamullail”. Bila ikut salat Subuh berjamaah di masjid, niscaya terhitung menggunakan waktu semalam suntuk ibadah “qiyamullail.”
2) Hamba yang cerdas adalah hamba yang mengeluarkan modal sedikit tapi sukses meraih keuntungan yang berlipat-lipat. Hamba yang hanya menggunakan waktunya beberapa menit saja, niscaya yang didapatkan adalah 6 jam atau 12 jam.
3) Bila seorang hamba melaksanakan salat Isya dan Subuh berjamaah pada malam itu, niscaya waktunya yang digunakan hanya beberapa menit saja (boleh jadi kurang dari setengah jam), namun ibadah “qiyamullail” yang didapatkan senilai dengan semalam suntuk plus separuh malam (1½ malam), “Subehanallah …”
4) Hamba seperti ini, usia hayatnya boleh saja pendek tapi usia ibadahnya tetap amat panjang. Bagaimana lagi bila usia hayatnya memang panjang? “Subehanallah …”
5) Pahamilah, amalkanlah, dan sebarkanlah dengan niat tebar kebaikan karena Allah! .

ddi abrad 1