Dr. Salahuddin Sopu…………………………….
Ilmu adalah faktor terpenting dari sebuah peradaban.Tidak ada keunggulan peradaban yang tidak ditopang dengan ilmu. Karena ilmu merupakan sarana terpenting untuk bisa maju dan unggul.
Di dalam surat An-Naml ini, setidaknya kita mendapati ada tiga ayat yang mengindikasikan betapa pentingnya sebuah ilmu hingga ia menjadi piranti penting dalam sebuah peradaban.
Pertama, Salah satu nikmat yang dikaruniakan Allah kepada Nabi Dawud as dan Nabi Sulaiman as adalah ilmu.
Allah Ta ala berfirman:
وَلَقَدۡ ءَاتَیۡنَا دَاوُۥدَ وَسُلَیۡمَـٰنَ عِلۡمࣰاۖ
Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Dawud dan Sulaiman. (An-Naml (27): 15)
Padahal kita tahu bahwa Nabi Sulaiman dikaruniai nubuwah – (kenabian), kerajaan, dan juga ilmu.
Namun yang disebut Allah dalam : Al-Qur’an hanyalah ilmu. Ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu.
Sampai-sampai Imam Asy-Sya’rawi mengatakan;
“Seseorang itu bisa hidup tanpa menjadi nabi atau raja, tetapi seseorang tidak bisa hidup tanpa ilmu.”
Karena ilmu ialah kebutuhan selama ia masih bernafas, sepanjang hidupnya.
Oleh karena itu nikmat ilmu ini haruslah disyukuri, sebagaimana yang diucapkan oleh Nabi Dawud dan Sulaiman:
وَقَالَا ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِی فَضَّلَنَا عَلَىٰ كَثِیرࣲ مِّنۡ عِبَادِهِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ
Dan keduanya mengucapkan, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman.” (An-Naml (27):15)
Kedua, kisah burung Hudhud.
Tepatnya, ketika Hudhud mengatakan ‘ kepada Nabi Sulaiman:
“Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum ketahui,” (An-Nami (27): 22)
Perkataan ini menunjukkan urgensi ilmu.
Kata Ibnul Qayyim yang menyelamatkan Hudhud dari ancaman kepadanya – disembelih atau disiksa dengan siksa yang pedih – ialah ilmu.
Yaitu ilmu tentang adanya kerajaan Saba’ beserta segala kondisi yang ada di sana, baik urusan keduniaan maupun kepercayaan
Ketiga, kisah pemindahan singgasana Ratu Saba’.
Yaitu ketika Nabi Sulaiman mengadakan sayembara tentang siapa yang bisa memindahkan singgasana Ratu Saba’ dari Yaman ke Palestina.
Lalu jin Ifrit mengemukakan bahwa ia bisa memindahkan singgasana Ratu Saba” sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya, dengan—” kekuatannya.
Setelah itu ada seseorang yang diberi ilmu dari Al-Kitab— dan ia menjelaskan bahwa ia mampu memindahkan singgasana Ratu Saba’ sebelum mata Nabi Sulaiman berkedip, dengan ilmunya.
Ini juga menunjukkan tentang urgensi ilmu.
Syaikh Ibnu Asyur bahkan menegaskan bahwa ada hal-hal yang mudah diselesaikan dengan ilmu, yang tidak mampu dipecahkan dengan kekuatan (fisik).