Okultisme Isra’ Mi’raj

0
91

𝕃𝕖𝕟𝕤𝕒 𝕁𝕦𝕣𝕟𝕒𝕝𝕚𝕤𝕥𝕚𝕜 𝕀𝕤𝕝𝕒𝕞𝕚

𝗢𝗞𝗨𝗟𝗧𝗜𝗦𝗠𝗘 𝗜𝗦𝗥𝗔’ 𝗠𝗜’𝗥𝗔𝗝

𝑺𝒖𝒇 𝑲𝒂𝒔𝒎𝒂𝒏

27 Rajab kala itu, terjadilah 𝑡𝑎𝑤𝑎𝑟𝑖𝑘ℎ maha dahsyat.
Rasulullah ﷺ ber-𝑟𝑖ℎ𝑙𝑎ℎ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Beliau bukan ‘berjalan’, tapi diperjalankan oleh Sang Maha Berkehendak.

Dalam avonturir suci, Rasulullah ﷺ bukan seorang diri. Namun, ditemani Malaikat Jibril sang penghulu korps Malaikat Tuhan nan 𝑎𝑧𝑚𝑎𝑡.

Dengan segala keagungan-Nya, bertumpu hanya sekejap waktu terlewat.

Menunggangi alat angkut super canggih, mengungguli teknologi autopilot reproduksi manusia super jumbo di millennial ini.

Mereknya 𝗕𝗨𝗥𝗔𝗤.

𝗕𝗨𝗥𝗔𝗤, seekor tunggangan aneh bin ajaib, berderap kecepatan langkah laju bagai petir beraja.

berkat kegesitan & ekspres kilat mampu menembus sarwa Jazirah Arab Mekkah-Palestina setengah detik.

Setiba di Baitul Maqdis, Beliau pimpin shalat 2 rakaat di dpn 124 ribu mahajana Anbiya’ (𝑎𝑙-𝐻𝑎𝑑𝑖𝑡𝑠).

Usai munajat, Beliau naik ke atas ufuk melanglang buana ke petala demi petala jumantara,
yg tak terpantau oleh riasan mata kepala makhluk.

Terus melintasi tawang & bianglala pusparagam,
hingga menjejaki 7 konstelasi langit-langit 𝑚𝑢ℎ𝑡𝑎𝑠𝑦𝑎𝑚-Nya.

Terus dan terus menapaktilasi horizon beserta gegana-gegananya di antariksa, membelai-belai suak Arasy-Nya.

Limit melintasi pendaran jagat tuk memasuki Gapura Sidratul Muntaha.

Wow mondial Sidratul Muntaha 𝑗𝑎𝑢ℎ𝑎𝑟nya penuh adiwarna nan juwita.

Sidratul Muntaha merupakan tempat ditautkan sebuah pertemuan suci guna 𝑇𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑖𝑝𝑢𝑙𝑢𝑛𝑔.
Antara Allah ﷻ Sang Khalik & Rasulullah ﷺ Kekasih-Nya (𝑎𝑙-𝑤𝑎ℎ𝑖𝑑𝑢 𝑤𝑎 𝑎𝑙-𝑚𝑎’𝑏𝑢𝑑 𝑤𝑎ℎ𝑖𝑑).

Dilanjutkan acara serah terima syariat shalat sebanyak 50 kali dalam sehari-semalam.

Wahyu perintah shalat turun nun jauh di luar mayapada bumi.

“𝐷𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛”, kalkulasi logis Musa as. kepada Rasulullah ﷺ.

“𝑈𝑚𝑎𝑡𝑚𝑢 𝑖𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙, 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ, dan 𝑡𝑎𝑘 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑢”, begitu eksplanasi Musa as.

“𝑊𝑎ℎ𝑎𝑖 𝑁𝑎𝑏𝑖 𝐴𝑔𝑢𝑛𝑔, 𝐾𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑙𝑎ℎ kepada 𝑅𝑎𝑏𝑏-𝑀𝑢, 𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑠𝑝𝑒𝑛𝑠𝑎𝑠𝑖 ℎingga 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙”. Sahut Musa as. penuh harap.

Tawar-menawar perintah shalat di alam malakut,

𝐋𝐨𝐠𝐢𝐬 𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐢𝐧𝐢?

Sepengetahuanku, semua wahyu turun, hanya di buana bumi berwujud Al-Qur’an/Hadis Qudsi. (bukan di tempatnya alien,… edisi yg lain)

Moses as. menjadi Mak comblang mengajar Rasulullah ﷻ teknik negosiasi secara rinci.
Ilmu tawar-menawar, pengetahuan dispensasi.

ʀᴇɴᴜɴɢᴀɴ:

Andai ritualistis kewajiban menunaikan ibadah shalat sebanyak 50 kali hingga saat ini, 𝑀𝑎𝑛𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛𝑖’, 𝑁𝑎𝑝𝑝𝑎𝑡𝑡𝑎 𝑘𝑖𝑟𝑢’ 𝑁𝑎𝑙𝑒𝑗𝑗𝑢’ 𝑆𝑒𝑚𝑝𝑎𝑗𝑎𝑛𝑔!

Shalat 5 kali sehari semalam saja masih banyak 𝑏𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔-bolong𝑛ya.

Mengapa Moses as. menyuruh Rasulullah ﷻ bolak-balik?

Usut punya usut, ternyata Musa as. berpolitik praktis.

Musa as melakukan strategi jitu usai menyuruh Rasulullah ﷻ bolak-balik ke Rabb-Nya.

Kok bisa?

“𝑂 𝑜ℎ 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝐾𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛…”!!! Lirik lagu Matta Band.

Nabi Musa as. baru memiliki kesempatan berkali-kali menikmati cahaya Rasulullah ﷺ usai dr Halikul Jabbar.

Melihat wajah Rasulullah ﷺ sungguh karunia yg tak tertandingi nikmatnya.

Upaya yg cerdas.
Strategi yg brilian.
Taktik yg cemerlang.

Pantaslah Musa as. disebut 135 kali dalam Al-Quran krn kehebatan 𝑔ℎ𝑎𝑟𝑖𝑧𝑎ℎ-nya.

Begitu banyak 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑠 Rahmat diperlihatkan Rasulullah ﷻ selama ber-Isra’ Mi’raj.

Allah perlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya.

Sekerat simptom keagungan-Nya.

Gestur kekuasaan bagi hambah-Nya.
Rasulullah ﷺ banyak memetik buah 𝑗𝑎𝑢ℎ𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑟𝑖ℎ𝑙𝑎ℎ.
Dari rindang pokok 𝑓𝑎𝑑ℎ𝑖𝑙𝑎h-fadhilah-Nya.

27 𝗥𝗮𝗷𝗮𝗯 1445/8 𝗙𝗲𝗯𝗿𝘂𝗮𝗿𝗶 2024