Perilaku Manusia dalam Bahasa al-Quran

0
196

Dr. Salahuddin Sopu

Salah satu yang dilihat oleh para ahli mengenai perbedaan Al-Qur’an dan Hadis adalah susunan bahasanya.

Susunan bahasa Al-Qur’an sangat indah dan teliti, sementara hadis tidak.

Ini boleh jadi luput dari perhatian kita. Apalagi kalau kita hanya membaca terjemahan. Atau kita hanya membacanya, tanpa mengetahui artinya.

Dari sini kita bisa mengetahui betapa indah dan telitinya bahasa Al-Qur’an.

Perhatikan perilaku manusia, jika ia punya kepentingan dengan seseorang, ia akan menisbahkan kedekatan kepadanya, dan jika ada permasalahan, ia menisbahkannya kepada orang lain.

Bukankah saudara-saudara Yusuf, ketika merayu bapaknya untuk membawa Bunyamin, mereka mengatakan bahwa “ia saudara mereka” (Yusuf: 63), dan ketika Bunyamin dituduh mencuri, mereka mengatakan bahwa “ia anak Yakub” (Yusuf: 81).

Simak surah Yusuf ayat 63:

فَلَمَّا رَجَعُوۤا۟ إِلَىٰۤ أَبِیهِمۡ قَالُوا۟ یَـٰۤأَبَانَا مُنِعَ مِنَّا ٱلۡكَیۡلُ فَأَرۡسِلۡ مَعَنَاۤ أَخَانَا نَكۡتَلۡ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَـٰفِظُونَ

Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Yaqub), mereka berkata, “Wahai ayah kami, kami tidak akan mendapat sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab itu biarkanlah SAUDARA KAMI pergi bersama-sama kami supaya kami mendapat sukatan, dan sesungguhnya kami benar benar akan menjaganya,

Surah Yusuf ayat 81:

ٱرۡجِعُوۤا۟ إِلَىٰۤ أَبِیكُمۡ فَقُولُوا۟ یَـٰۤأَبَانَاۤ إِنَّ ٱبۡنَكَ سَرَقَ وَمَا شَهِدۡنَاۤ إِلَّا بِمَا عَلِمۡنَا وَمَا كُنَّا لِلۡغَیۡبِ حَـٰفِظِینَ

Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah, “Wahai Ayah kami! Sesungguhnya ANAKMU telah mencuri, dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang
yang gaib.

Begitu juga dengan ayat,

إِنَّا هَدَیۡنَـٰهُ ٱلسَّبِیلَ إِمَّا شَاكِرࣰا وَإِمَّا كَفُورًا

Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur [Surat Al-Insan: 3]

Kenapa yang satu menggunakan isim fail (شاكرا), sementara yang lainnya (كفورا) tidak?

Ini juga terkait dengan perilaku manusia yang diciptakan sesuai dengan fitrahnya.