وَٱلۡعَصۡرِ (1) إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِی خُسۡرٍ (2) إِلَّا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلصَّبۡرِ (3)
Terjemahnya:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih serta nasihat menasihati dalam kebenaran dan dalam kesabaran”. (Al-Ashr 1-3).
Riwayat berikut dikutip dari kitab _Miftahu Daris-Sa’adah wa Mansyuru Walayat al-Ilmi_ karya Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah.
Imam Asy-Syafi’y berkata tentang ayat ini:
“Sekiranya manusia mau memikirkan surat ini, tentu sudah cukup baginya.”
Jelas di sini ada empat martabat yang andaikan diperoleh semuanya, maka manusia akan memperoleh puncak kesempurnaannya, yaitu:
Pertama, mengetahui kebenaran.
Kedua, pengamalannya.
Ketiga, mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya.
Keempat, kesabaran dalam mempelajari, mengamalkan dan mengajarkannya.
Allah menyebutkan empat martabat dan bersumpah atas nama masa di dalam surat ini bahwa:
“Semua manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang memiliki empat martabat ini.