Sumenep, ddi.or.id.– Prof. Dr. KH. M. Asy’ari, Ketua PW DDI Jawa Timur menjadi narasumber pada acara Kopdar Akbar PI Network Madura Indonesia menyampaikan materi terkait tinjauan hukum Islam terhadap entitas Crypto Currency dengan Tema: “PI Dalam Perspektif Hukum Islam,” bertempat di Cafe Ayoka Sumenep, Ahad (09/02/2025).
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Al- Hakim Sumenep di Pamekasan, terkait tema tersebut perlu melakukan istinbat. Istimbat adalah istilah yang berarti “menggali” atau “menemukan” hukum syariah dari sumber-sumber aslinya, yakni yang pertama, Al-Qur’an, kedua Hadits (sunnah Nabi Muhammad SAW), ketiga Ijma’ (kesepakatan ulama) serta keempat Qiyas (analogi).
Baca juga: Ketua PB DDI: Wakaf akan Jadi Konsentrasi Mukernas
“Saya tidak memiliki informasi yang sangat akurat khusuanya tentang pandangan ulama-ulama NU dan Muhammadiyah yang secara spesifik menyatakan dukungan terkait mata uang kripto ini.” Ujar Guru Besar IAIN Madura ini.
Namun, sebagian ulama, menurut KH. M. Asy’ari berdasarkan temuannya melalui media bahwa, dapat memberikan beberapa contoh dari ulama dan tokoh agama yang memiliki pandangan positif tentang cryptocurrency dan teknologi blockchain: di mana para tokoh agama dan ulama seperti mantan Ketua Umum MUI, Prof. K.H. Ma’ruf Amin, yang juga Wakil Presiden RI di masanya, menurutnya, bahwa, meskipun tidak secara spesifik, menyebutkan bahwa cryptocurrency dapat dianggap sebagai harta yang sah dalam Islam.
Kemudian, Prof. Dr. K. H. Said Aqil Siradj,MA mantan Ketua Umum PBNU, telah menyatakan bahwa NU terbuka terhadap perkembangan teknologi, termasuk cryptocurrency.
Dan, Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah pada masanya, telah menyatakan bahwa Muhammadiyah terbuka terhadap diskusi tentang cryptocurrency dan teknologi blockchain. Sehingga bisa katakan masih terbuka untuk diskusi terkait persoalan tersebut.
Baca juga: PW DDI Sulsel Gelar Pelatihan Internasional
Dari beberapa pendapat itu, kyai Asy’ari menyimpulkan bahwa “Perlu diingat terkait pandangan ulama dan tokoh agama yaitu dapat berbeda-beda, dan tidak semua ulama atau tokoh agama memiliki pandangan yang sama tentang PI atau cryptocurrency lainnya.” Oleh karenanya maka Allahlah menjadi penentunya bahwa jika kita para pionir bersungguh-sungguh berjuang menambang dibarengi doa yang dahsyat maka pasti Allah memberikan jalan menuju sukses gemilang dan jika Allah berkehendak maka pasti terwujud cepat atau lambat, tandasnya.
Selain Kiyai Asy’ari, ketua PW DDI Jawa Timur, hadir juga pembicara K.H. Madri Esa dan H. Munhari yang dipandu oleh K. A.Tarmidzi, M.Pd.